Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Ada

Ada “I ni salahku…” ucapmu dengan wajah muram ketika mendapatiku terbaring di tempat tidur tak berdaya berteman selimut berpola kotak-kotak merah-kuning yang biasa kupakai untuk menghalau dinginnya malam. Setelah beberapa detik berdiri dan menghukum diri sendiri dengan rasa bersalah itu, kamu memutuskan untuk duduk di sampingku tanpa melakukan apapun. Kamu hanya diam dan mungkin saja terus-terusan menghukum diri sendiri karena telah mengajakku jogging di tengah rintik-rintik hujan yang beberapa menit lalu mengurungkan diri untuk membasahi bumi. “Bukan salahmu. Aku yang antusias untuk jogging …” balasku seadanya ketika kamu masih saja merenungi kesalahan yang seharusnya tak perlu disesali. Air mukamu yang tampak tersamar di mataku, memberi pertanda bahwa kamu tampak begitu menyesal dengan tawaranmu yang sebenarnya baik untukku. Lama kamu diam, sorot matamu masih mengarahkan pandangan padaku, memancarkan sebuah penyesalan yang sungguh-sungguh. Sesekali, untu