Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Ada

Gambar
Malam beranjak muram, tiap sudut langit beranjak kelam Waktu menatap kejam, detik bergegas terdiam Bunyi dedaunan berisik bersiulan, tertawa sejenak lalu bergumam Sebuah patung terduduk meredam, sesal yang tak jua padam Himpunan kata yang menepi, ucapan yang tak tergali Tanya yang bergema di kala waktu menyimpan suatu mimpi Simpul yang melonggar melukis penyesalan dini Sadari keberadaan suatu bayangan diri, keganjilan yang mengunci kekuatan Serpihan duri yang beriring pergi Bilahan ragu yang terkikis, gugur dan mati Berdampingan dengan tiga puluh sembilan daya yang penuh nyali Terpaku menikmati kemurnian sepi                                    

Mabuk

Gambar
Judul dari puisi ini adalah mabuk. Tertidurlah si penulis pada gagasan mengenai mabuk. Mabuk yang menggebuk rimbunnya angin pada suatu gubuk Rasa yang membuat si penulis mabuk. Definisi mengenai mabuk membuatnya sibuk. Penggagas dari puisi ini tampaknya sedang mabuk. Menghujani tiap sudut mata dengan kata mabuk. Asmara yang mengudara menghidupi kata mabuk Puas sudah sang penulis dengan rangkai pikirannya mengenai mabuk. Oktober, 09