Mabuk



Judul dari puisi ini adalah mabuk.
Tertidurlah si penulis pada gagasan mengenai mabuk.
Mabuk yang menggebuk rimbunnya angin pada suatu gubuk
Rasa yang membuat si penulis mabuk. Definisi mengenai mabuk membuatnya sibuk.

Penggagas dari puisi ini tampaknya sedang mabuk.
Menghujani tiap sudut mata dengan kata mabuk.
Asmara yang mengudara menghidupi kata mabuk
Puas sudah sang penulis dengan rangkai pikirannya mengenai mabuk.

Oktober, 09

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Akankah Toleransi Hanya Hidup Sebagai “Mimpi” Tanpa Realisasi? (PRAY FOR SURABAYA)