Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Rapsodi

Gambar
wahai jemari yang menjadi saksi, pastikan romansa ini bukan hanya mimpi, wahai kedua mata yang membelah bumi, terkatakan sudah janji di atas bahtera, saat jiwa bukan lagi dua namun satu di nuansa, . . . pelangi yang bertahta, bahagia yang menjadi rasa di cerita, dua permata di atas perjuangan air mata, samudera yang menanti suatu muara, . . . angan yang bersuara, kenyataan yang kian membela, insan yang sempurna di atas setiap luka, berlaga mengarungi semesta, yang tajam dan siap untuk tertawa, . . . tak perlu berandai untuk menggenggam tanganmu di sana, di antara bunga dan altar yang menjemput setiap gelora, surga yang kita susun bersama, rapsodi yang bebas mencinta di kibaran asmara . . .

Teman Bercerita

Gambar
Sebagaimana rembulan menghapus kegelapan, Sebagaimana bintang menjadi penanda kebahagiaan, Sebagaimana luka bertemu dengan nadinya, Sebagaimana air mata bertemu dengan peraduannya, Begitulah pula cerita yang menemukan telinga. Tak perlu lagi praduga, Tak ada lagu penyedia belantara, Akan tetap ada luka, Yang nantinya dibasuh oleh rasa, Yang disembuhkan oleh pintu yang terbuka. Terima kasih atas tepat janji di kata, Kau taruh percaya di angkasa, Tak perlu ada jarak di rasa, Jatuhkanlah seluruh petaka di selembar kegundahan yang sama, Tempat kita berolah derita dan bahagia. Tak apa merasa lelah. Tak apa bila mengumbar gundah. Tak apa berteriak tentang yang indah. Tak apa menangisi yang kau anggap amarah. Tak ada yang pernah salah tentang mengalah. Walau berat dan nantinya merasa diri kalah. Wahai teman bercerita. Bertahanlah sekuat engkau bisa. Di saat tersulit yang pernah ada. Tenang,

Lain Waktu

Gambar
Temaram belum bisa menjagai, Kau masih berada di gua dan menanti pagi, Rengkuhan dan sayatan yang hadir di mimpi, Membangunkanmu sekali lagi, Kau masih terdiam lunglai di tempatmu kini. Tidak kau bicarakan hari ini, Sang pelaku atas rasa sakit hati, Atau bekas pukulan kenyataan diri, Yang kau inginkan mati dan tersisih sendiri. Tidak kau ungkapkan hari ini, Bentuk pengkhianatan atas kabutmu kini, Rasa tangguhmu yang kau ingkari, Kau ingin marah namun kau takut menjadi mati, Takut orang-orang akan bergegas pergi. Tak apa bila kau butuh waktu, Kita bisa bicara lain waktu. Waktu akan lebih tahu tentang kesiapanmu, Siap akan lukamu, perjuanganmu dan akhir penantianmu. 11 Desember 2019 Photo by Loudge