Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Aku Bermimpi dan Aku Bernyanyi

Gambar
Dengan kemampuan seadanya, aku bernyanyi. Dengan kemampuan seadanya itulah, aku bermimpi bahwa suatu hari nanti, aku bisa bernyanyi sebebas-bebasnya. Mimpi itu membawaku melangkah pada suatu tahap yang mungkin tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Ya, tahun 2009 silam, tepatnya, untuk pertama kalinya, aku menciptakan sebuah lagu. Untuk pertama kalinya, aku menulis lirik lagu sekaligus menciptakan nada-nada untuk melagukan lirik-lirik itu. Dan setelah proses itu terjadi, aku memberi  judul “Tinggalkan Diriku” pada lagu ciptaanku yang pertama. #Infinity2K17

Marilah Bernyanyi Bersama!

Gambar
Menyanyi adalah salah satu hobiku. Hobi yang tidak sengaja muncul. Hobi ini muncul ketika aku berada di sekolah dasar, tepatnya kelas tiga. Terinspirasi dari guru musik yang pandai bernyanyi, aku juga ingin menjadi seperti dia. Ya, seperti dia yang pandai menyanyi. Seiring berjalannya waktu, hobi ini semakin ku dalami. Tapi sayang, kesempatan yang ada sangat kecil saat itu. Kesempatan yang kecil membuatku tetap mengembangkannya secara diam-diam... #Infinity2K17

Designer?

Gambar
Designer? Menjadi designer adalah pengalaman yang ajaib untuk saya. Hobi menggambar membuat saya, secara alami, terjun secara langsung. Usia 13 tahun menjadi awal langkah itu. Saya ingat betul, waktu itu, ayah menawari saya untuk mengikuti kompetisi Jogja Fashion Week. Dengan bekal seadanya, dengan gambaran polos tentang dunia fashion, saya anggukkan tawaran itu. Saat anggukan itu saya berikan, saya tidak tahu lika-liku apapun yang akan saya hadapi di depan. Saya hanya tahu, saya harus menggambar dan konseptornya adalah ayah. Cukup. Singkat cerita, saya mencoba untuk menjalani proses tersebut. Berulang kali, saya harus menggonta-ganti design. Rasa lelah selalu menjadi teman. Tengah malam selalu menjadi puncak dari rasa lelah. Bahkan ketika ayah pulang kerja, saya masih sibuk mewarnai baju rancangan saya. Namunlah, rasa lelah itu terbayarkan dengan terselesaikannya seluruh design, mulai dari rancangan baju untuk pasangan bapak-ibu sampai anak-anak. Setelah sibuk dengan proses

Melodi Setangkai Mawar (a short story)

Gambar
(bara no melody...) Setiap malam minggu, aku selalu menyediakan waktu menjadi pendengar setiamu. Setiap malam minggu, aku setia menikmati alunan melodi yang tercipta dari kesepuluh jemarimu. Setiap malam minggu, mataku selalu terhibur dengan keindahan bayanganmu di balik sebuah piano klasik berwarna hitam. Gaun hitam dengan kolaborasi pernak-pernik di beberapa sisi, membuatmu tampak elegan, menjadi juwita bagi puluhan pemandang. Aku duduk di deretan ketiga. Aku duduk dengan santai, menikmati susunan melodi yang terangkai rapi. Aku duduk terdiam, tanpa suatu keinginan untuk bergumam. Aku terpaku sendiri, terpaku menatapi. Aku tak ingin pergi, aku tak ingin melewatkan keindahan yang terpatri. Kamulah asal keindahan itu, membuatku tersipu kaku. Menit demi menit. Aku berjalan dalam rangkulan menit. Menit membawaku lebih dekat padamu. Satu detikpun tak pernah terlepas dari rangkulanku. Aku begitu nyaman dengan pemandangan yang membuatku membisu hingga berakhirnya waktu. Tak