INFINITY

Matahari dan Senja adalah project terbaru dari Infinity.  Project ini akan bergulir tepat di bulan Juni 2018 .  Matahari dan Senja diangkat bukan tanpa maksud.  Project kolaborasi ini akan mengangkat Matahari sebagai simbol kekuatan dari dalam diri seseorang dan Senja sebagai gambaran kelemahan dalam diri seseorang. Project ini adalah project yang personal.  Karena merupakan project kolaborasi yang bersifat personal, setiap orang berhak mencurahkan seluruh isi hatinya akan kelebihan dan kelemahannya sebagaimana tema Matahari dan Senja diangkat. ➸ Dalam setiap karyanya, para penulis akan memberikan sebuah simbol dalam tiap poster dari karya mereka. Simbol dalam setiap karya melambangkan sebuah kemendalaman rasa karena simbol menyiratkan sebuah makna. Simak dan nikmati karya unik mereka dalam, INFINITY – MATAHARI & SENJA Terima kasih.

Embun di antara jendela, Bising pada kedua bola mata, Ikatan dari balik penjara, Ingin berenang ke arahmu tapi tak bisa. Temanku adalah suara parau dalam benak. Beranak pinak kata-kata yang melompat seperti katak. Di hadapanku, tubuhnya tak terpetak-petak. Biarkan padamu adanya aku yang terserak. Tegantung pada langit-langitmu abu-abu tentang aku. Firasat membujukku cepat-cepat tiarap, Mendapatimu di antara jerami adalah harap. Bola mata yang tertempel padamu adalah sebentuk pengap. Aku dan pertalian asmara. Asal muasal mendaki liang pikirmu. Terlambat kakiku untuk mengejar adamu. Enggan membuka rusuk ini, yang tak menggariskan desahmu. 28 Desember 2017, sehabis mandi pagi. Alfa Amorrista #SeruanParade

Seperti anak darah yang belajar bergantung di awan, Aku hanya merpati yang terlelap di bahu kelam tak berbeban. Ada rasa dari balik jendela. Jendela yang terbuka membuat hatiku gemetar. Karena ada rasa cinta, di balik cermin jendela yang penuh gambar atas cinta. Mungkinkah ada sesuatu yang berbeda? Dari tatapan penuh tanya, muncul padaku suatu harapan, Janganlah padamu ada tanya, Akankah dia mencintaiku? Sebuah karya bersama Alfa, Gooten, Patrick & Herman. dalam project SERUAN PARADE

Masihkah ada cinta? Bila jatuhnya mereka dirangkai oleh benci yang ditata. Masihkah kemanusiaan digenggam oleh kita? Saat menghadapi kenyataan “beda” yang dipandang buta. Masihkah segalanya hanya berpangku pada kata? Saat realita berbicara bahwa rasa adalah pemeran utama. Akankah kerinduan untuk menjadi satu “mati” karena kerinduan untuk mencaci maki? Akankah kehidupan untuk berbakti “mati” karena pikiran sempit bagi bumi negeri? Akankah hati untuk melayani dan mencintai “harus gugur” karena ketiadaan toleransi? Akankah toleransi hanya hidup sebagai “mimpi” tanpa realisasi? Pict :  https://metro.tempo.co ,  https://www.visualtv.live ,  https://mp4dl.xyz , tajuktimur.com

Ujarmu ditangkap, disergap. Walau jangkau setinggi langit, sejauh samudera. © Berdiri aku menanti katamu. Dan ucapmu akhirnya tiba. © Sayang, seruanmu membibit nubariku © Terlalu dalam © Aku berminat © Tak sanggup menahan © Tak sempat aku,… Project iseng persembahan wong-wong koplak, Alfa Armor vs. Emil Koten Pict : http://www.1freewallpapers.com

Iri yang tak bertepi, Percikan telah menjadi api. Hanguskan rasa kebaikan hati. Cara untuk senang yang dinanti. Sang penentu, Lebih jauh dari pikirku, Lebih tahu dari yang ku tahu, Isi saat di tanganMu. Pasti di mataku, Kelabu di hadapMu Hancur menurutku Sempurna di mataMu [Aji Konstantinus] Diteriaki angin, tapi tak mendengar. Ku benamkan telingaku di air keruh, Ku tunggu terbunuhnya kata itu. Mungkin sebentar lagi. [Alfa Amorrista] Dalam Project : Seruan Parade Pict : http://1920x1080hdwallpapers.com

Hitung saja butamu. Kau butuh senja. Tak ada sinar yang begitu terang. Hitam bukan mengertimu. . Enggan membuatmu menebak, Atau terjebak. Biar aku yang sesak. Dirimu takkan rapuh tertembak. . Hidupkan saja gelapku. Pertahankan di matamu. Alfa Amorrista  (Dalam project : Seruan Parade) Pict : https://www.google.co.id

Terkadang bagaikan api. Kilau cahayanya mampu mengedipkan mata. Tersambar di muka, akhirnya. Ku terpana merasa sakitnya. Teraba dan memar itu ada. . . . Terkadang pula bagaikan air. Diam namun liar. Perlahan membasahi sanubari. Merindukan ujung, ujung air. Tapi tak ada. Mengalir tak henti. Ku pun menanti. Setiap jiwa hanya bisa bertanya. Kapan? . . . Kapan datangnya pelipur lara? Suatu saat, percaya adalah muara. Ya, muara yang memberi rinduku. Muara bagi dahaga. Kita tentara percaya. Percayalah Alfa Amorrista x Yongki Artha (dalam project : SERUAN PARADE) pict : http://www.newhdwallpaper.in

Malam dingin ini, Di antara ragu yang selalu mencipta sepi, Remang rembulan jatuh lembut ke bumi, Menaruh cinta pada gravitasi. Menarik namun tak terlukis. Bayanganmu tanpa kata ujung. Hitam dan semu. Di pikir letakmu. Lekang ini takkan untukmu. Tak banyak kata untuk hadirmu. Tak perlu waktu untuk menimangmu. Alfa Amorrista & Donatus Henry (dalam project : SERUAN PARADE) pict :  http://hdfreewallpaper.net/

Istilah “Tak Terbatas” bukan hanya milik satu orang saja. Tapi seluruh. Mewujudkan istilah ini dalam kehidupan nyata membutuhkan sebuah kemauan. Dan, Infinity ingin mewujudkan istilah tersebut secara nyata untukmu. Infinity menginginkanmu untuk meraih segala kemungkinan yang ada. Infinity ingin menyeberangi segala ketidakmungkinan dan menemukan asa dari balik semu yang ada. Tidak ada kata tidak mungkin bila kita berani “mencoba”, Mendobrak sekat yang ada, dan menemukan pelangi diantaranya. . 2 tahun berkarya, Infinity menyadari bahwa tubuhnya butuh sebuah energi muda. Sesuatu yang baru dibutuhkannya. Sesuatu itu tidak jauh, tapi dekat. Infinity ingin membawamu ke dalam dunia keterbukaan akan segala kemungkinan. Infinity menginginkanmu menjadi manusia “bisa” Infinity ingin melahirkanmu untuk menjadi manusia yang mengerti “potensi tersembunyi” yang kamu miliki dan perlu kamu sadari. Untuk itu, Demi mewujudkannya, Infinity memperbaharui di

Lahir kembali adalah sebuah pilihan. Pilihan ini mengajak setiap orang untuk memilih, Antara, Berada di rahim yang nyaman, Atau, Bersiap siaga dengan terkaman dan ancaman. #futureinfinity