Akankah Toleransi Hanya Hidup Sebagai “Mimpi” Tanpa Realisasi? (PRAY FOR SURABAYA)
Masihkah ada cinta?
Bila jatuhnya mereka dirangkai oleh benci yang ditata.
Masihkah kemanusiaan digenggam oleh kita?
Saat menghadapi kenyataan “beda” yang dipandang buta.
Masihkah segalanya hanya berpangku pada kata?
Saat realita berbicara bahwa rasa adalah pemeran utama.
Akankah kerinduan untuk menjadi satu “mati” karena
kerinduan untuk mencaci maki?
Akankah kehidupan untuk berbakti “mati” karena pikiran
sempit bagi bumi negeri?
Akankah hati untuk melayani dan mencintai “harus
gugur” karena ketiadaan toleransi?
Akankah toleransi hanya hidup sebagai “mimpi” tanpa
realisasi?
Pict : https://metro.tempo.co , https://www.visualtv.live , https://mp4dl.xyz , tajuktimur.com
toleransi ada dalam pemaknaan sosial maupun ketakwaan,, hanya jiwa jiwa yg kosong yg tega menerobos rasa yg meniadakan toleransi
BalasHapusKita harus belajar menjadi jiwa-jiwa "berisi toleransi"
Hapussungguh sdeih dengan banyak pemahaman yang sekarang suka bikin gak habis pikir, ah,,,
BalasHapusToleransi hanya omong kosong belaka. Toleransi pada akhirnya hanya mengkotak-kotakkan manusia kedalam kelompok toleran dan intoleran... Toleransi seharusnya juga mentolerir tindak intoleransi..
BalasHapusYang diperlukan saat ini hanya menjad "manusia".
Banyak orang sedang terjebak dan lupa menjadi "Manusia"...
Sudahkah kamu menjadi "manusia"??
Like it. New Idea :)
Hapus