Seutuhnya



Bulat sudah sang purnama.

Serupa seutuhnya rasa ini pada suatu sukma,

Di mana tubuh ini menjaga setiap rindunya,

Roda aroma yang tergantikan pada perputaran selanjutnya.

Walau di dunia tak senyata di surga,

Bolehkah memimpikanmu sebagai surga satu-satunya?

Walau restu takkan di dapat di dunia,

Bolehkah sebuah restu, kita andaikan pada tubuh kita?

Dalam bayang, kita berdialog tanpa harus kata.

Dialog kita cukuplah rasa,

Rasa yang membuat kita sukar mengingkarinya,

Yang membuat kita tahu,

Mana surga yang tepat tanpa harus kenal terlambat.

. . .


Takkan Ada Yang Ditinggalkan

2020


Thank you Ethan Sykes









Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)