Konseptor - Eksekutor



Konseptor - Eksekutor

Saya tidak mungkin menulis tanpa bekal apapun. Tanpa bekal apapun, tulisan saya tidak akan rapi. Bekal yang real dan abstrak adalah kunci untuk mengatur ritme dan runutan kata yang saya cipta di secarik kertas / buku. Dari bekal, saya mencipta konsep. Saya harus tahu, apa yang akan saya tulis. Saya harus tahu, tulisan ini mau menuju ke arah mana. Mencipta konsep membuat saya belajar menjadi konseptor. Tentu ini bukan hal mudah. Saya pun harus mengatur ritme mood agar bisa membuat konsep yang pas. Saya mencintai konsep yang pas. Saya pun mulai mencintai konsep konkret alias tidak jauh dari seluruh pengalaman hidup. Saya memulai mengaplikasikannya melalui kumpulan puisi yang saat ini masih saya rampungkan dan semakin saya cintai. I love it!


.

Konseptor adalah produsen yang bermimpi menjadi eksekutor. Dan mimpi itu saya jalani selama terus-terusan bergelut dengan perasaan dan pengalaman ketika berhadapan dengan secarik kertas dan menebak-nebak cerita macam apa yang akan saya buat. Lagi-lagi, ini tantangan. Sebagai seorang penulis dan konseptor, saya belajar untuk tepat janji pada konsep yang saya buat sendiri. Ya, saya belajar menepati janji pada si konsep agar bisa cepat-cepat mewujud, entah bentuknya apa. Bisa jadi prosa, atau paragraf berderet, atau tulisan refleksi atau sekedar memo. Konseptor bebas memilih dengan adrenalinnya sendiri. Pada akhirnya, konseptor hanya bisa dihadapkan pada ruang pilih, dengan nuansa yang berbeda. It's time choose and it's time to be wise!
Proses menggenapi itulah yang membuat saya senang dan merasa berhasil. Menuliskan segala konsep adalah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri. Sanggup membujurkan setiap kata pada kertas adalah sebuah wujud nyata aksi seorang eksekutor. Eksekutor yang bermimpi segala perasaan dan pengalamannya tidak lagi terpotong dan mendapat rengkuhan untuk tertolong.

Terima kasih

#InfinityStory2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)