Rasa yang Hangat dari Cinta yang Membara



Rasa dari Balik Jendela
Seperti anak darah yang belajar bergantung di awan,
Aku hanya merpati yang terlelap di bahu kelam tak berbeban.
Ada rasa dari balik jendela.
Jendela yang terbuka membuat hatiku gemetar.
Karena ada rasa cinta, di balik cermin jendela yang penuh gambar atas cinta.
Mungkinkah ada sesuatu yang berbeda?
Dari tatapan penuh tanya, muncul padaku suatu harapan,
Janganlah padamu ada tanya,
Akankah dia mencintaiku?

Hangat

Sekat jangan lagi pekat.
Ku ingin hangat yang lekat.
Di antara hasrat untuk berlari.
Cegahmu adalah mimpi.
Dekapan itu membuatku tinggal dan menari.
Lembutnya mantra pada sudut kata.
Timbunan keluhku tak membuatmu lepas raga.
Citra karsamu menikam kerasnya dunia.
Pulang ke rahimmu.
Menghirup aroma desa bersamamu.
Tempat di mana rindu selalu ada karenamu.
Tangan tergenggam.
Cerita pahit itu lepas dengan temaram,
Di mana ku kenal senyum yang tertanam.
Aku bukan aku yang dulu,
Di mana pundakmu menciptaku baru.
Di mana tutur santunmu melegakanku.
Petaka diinjak olehmu.
Hanya ada tentram di wajahmu.

Domin
Nakonu ho saida mak o kompriende.
Ho laran luak hamaus.
Komesa istoria hahu, nia iha.
Primeira visto.
Ita hasoru malu nakonu ho hamnasa.
Liu deit maibe nakonu ho valor.
O nia lalatak, oh ita nebe mak hadomi klamar.
Nebe mak lha isin ho klamar.
Susar wainhira koalia.
Ne mak liafuan klamar.
Kalan ne, ita kualia hamutuk ho fulan
Buka o nia aan, oh domin wain.
Kalan ne, ita halimar ho modelo fitun.
Nebe koalia lha lian domin.
Mutin – metan lha ita nia isin.
Kondicao laiha forma cao nebe mak rapido.
Romantika neneik laiha lian.
Tamba sentiment hotu it abele simu.
Ita husu ba natureja bele ka ita?
Dalabarak, ita tauk hasoni kondicao loraik niam
Nebe mak nakfilak sai ba kalan.

Bara
Akhirnya, ku sadari… ku ada karena engkau ada.
Ku rasakan karena engkau yang memberikan itu kepadaku untuk rasakan, alami dan lalui.
Seperti bintang yang memeluk rembulan, malam tempat mereka beradu,
Dan aku tau aku tak pernah sendirian.
Aku tak bisa berhenti mencintaimu.
Hidup adalah sebuah proses untuk menemukan dan kehilangan.
Perjalanan yang paling sulit dan melelahkan adalah perjalanan menyusuri lorong hati.
Cinta itu membutuhkan pengorbanan.
Meski aku tak memiliki sejarah dalam pikiranku,
Meski aku tak memiliki hati untuk mencintai,
Tapi, setiap gerak dan langkahku, selalu terwujud namamu.
Cintamu bagaikan hujan yang turun akhir-akhir ini.
Telah lama sekali ku nanti tak kunjung tiba.
Kini kau tiba dan tak kuasa aku menahannya,
Hingga cinta membanjiri relung hatiku.
Cinta itu penggugur selaput mata,
Hingga pandang tak mampu dipejam kala sebersit siluetmu saja menyapa.
Jangan pernah mengatakan..
“Kamu cinta sejatiku…”
Jika belum pernah merasakan sakitnya dikhianati.
Ketika kamu mencintai seseorang,…

. . .

Showcase #1

. . .

Pict : https://www.hd-wallpapersdownload.com




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)