Bangun dari Keterpurukan (Sebuah Refleksi)
Pernah, dalam suatu masa dalam diri sendiri,
Saya merasakan apa itu keterpurukan.
Bagi saya, keterpurukan adalah masa di mana saya kehilangan akal.
Saya merasa buntu, ingin pergi, ingin melarikan diri.
Dan, saya ingat betul bagaimana saya pada akhirnya berada pada titik jenuh.
SAYA HILANG AKAL,
SETELAH SEKIAN LAMA MENAHAN.
. . .
Dan, akhirnya, dari balik hilangnya akal,
Saya hanya tahu bagaimana caranya pergi,
MENJADI ALFA YANG TIDAK PEDULI.
Di tengah ketidakpedulian tersebut, saya tahu harus pergi ke mana.
SAYA BERLARI KE TEMPAT YANG SAYA INGINI (TITIK)
. . .
Bagi saya, menangis adalah jalan menuntaskan rasa sakitnya.
SAYA LAKI-LAKI DAN APA SALAHNYA JUJUR PADA DIRI SENDIRI,
BAHWA SAYA MERASAKAN SAKIT.
Saat itu, saya hanya tahu bahwa ada orang yang mampu mendengar saya.
ADIK SAYA, ORANG TUA SAYA, SAHABAT-SAHABAT SAYA!
Saya berusaha berkata jujur atas apa yang saya rasakan pada mereka,
Dan alhasil, mereka jadi paham,
KESABARAN SAYA SUDAH DIAMBANG TOLERANSI.
TOLERANSI ALFA SUDAH MATI (saat itu)
. . .
Dan, akhir dari segalanya adalah HIATUS.
. . .
Masa hiatus ini saya maknai sebagai sebuah masa istirahat sejenak.
Saya beristirahat sejenak dari setiap perkara yang ada,
Menyusun strategi paling baik untuk memperbaiki yang semula sudah rusak oleh toleransi.
. . .
Dari setiap kesadaran yang ada,
Saya mengingat setiap orang begitu mencintai saya dengan cara mereka.
MENYAPA, MEMBERI DUKUNGAN, MENASEHATI.
Cinta yang tulus membuat saya sadar bahwa saya tidak sendirian.
MASIH ADA CINTA YANG TULUS.
Camkan : SAYA TIDAK SENDIRIAN.
Melalui kesadaran ini, saya memutuskan untuk merombak apa yang bisa saya rombak,
SAYA MELAKUKAN REBOOST!
Saya mencoba mengubah persepsi,
BERMETAMORFOSIS SEKALI LAGI.
Di tengah proses REBOOST ini,
Saya menyadari, siapapun, termasuk saya, memiliki kesempatan untuk berbenah.
Saya punya kesempatan untuk melihat matahari yang baru.
Setiap orang punya kesempatan untuk menjadi dewasa yang luar biasa!
Memandang sesuatu dengan lebih baik, lebih jeli dan teliti.
REBOOST membawa saya lebih positif memandang ke arah diri!
Dan ini yang paling penting : PANDANGLAH DIRIMU SEPOSITIF MUNGKIN!
Dan jalan untuk bangun dari keterpurukan itu TERBUKA!
Komentar
Posting Komentar