Romo


Lukisan yang satu ini adalah lukisan mendadak. Lukisan ini tanpa rencana sama sekali. Diawali dengan duduk tenang di kursi, tiba-tiba petir kecil yang tidak tahu dari mana asalnya muncul. Petir kecil itu membawa sebuah inspirasi yang tidak biasa, yang menggerakkan saya mencoba melukiskan suatu hal baru. Saat itu saya hanya berniat untuk melukis sosok seorang romo… entah bentuknya seperti apa. Dan akhirnya, saya mencobanya dengan mengkonsep sosok seorang romo yang sedang menatapi umat-umatnya yang beraneka ragam. Di samping itu, saya juga mengkonsep sebuah salib perutusan yang senantiasa dibawa oleh seorang romo. Lukisan ini terasa begitu spesial karena inilah kali pertama saya menggambar sosok romo. Pun ketika mengkonsep lukisan ini, saya mengingat sebuah pengalaman dimana salah seorang teman saya mempertanyakan mengapa saya belum pernah membuat puisi bertemakan panggilan. Secara terang-terangan saya memang belum pernah mengkomunikasikan hal ini, namun dalam beberapa puisi yang saya buat, saya memasukkan unsur panggilan itu sendiri. Nah, lukisan ini menjadi salah satu proses terang-terangan yang sekali ini saya lakukan, demi menjawab pertanyaan dari teman saya tersebut. Selain itu, momen tahbisan imam beberapa hari lalu juga menjadi spirit tersendiri yang membuat saya memiliki tekad kuat untuk menyelesaikan lukisan ini. Semoga lukisan ini senantiasa meneguhkan panggilan saya menjadi seorang imam dan memberikan gambaran sederhana mengenai sosok imam itu sendiri.


#RSTProject

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)