Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Gambar
Untuk saya, menulis adalah cara untuk bertutur, baik spontan maupun tersamarkan. Menulis adalah kiat olah ekspresi. Cara ini yang saya pilih untuk mengolah perasaan-perasaan yang hadir silih berganti. Tak boleh dilupakan, menulis adalah kegiatan menciptakan album foto berbentuk tulisan dimana kita bisa mengabadikan momen-momen tak terlupakan. Buat saya, menulis adalah kehidupan kedua dimana saya bisa bernostalgia sepuasnya dengan berbagai kenangan yang baik maupun peristiwa yang buruk sekalipun. Berkaca bahwa menulis merupakan kesempatan untuk mengolah rasa perasaan, saya pun tergerak untuk mengajak teman-teman semua untuk bertutur secara spontan maupun tersamarkan melalui proses ini. Nah, kali ini saya mau mengajak teman-teman untuk membuat sebuah karya bersama. Saya tidak akan mendikte teman-teman perkara cara menulis atau perkara inspirasi. Buat saya, karya ini adalah karya bersama yang bukan hanya gerak pena saja tapi juga gerak hati untuk mau merasakan sesuatu yang le

Saya Bukan Hanya Guru

Gambar
[Persembahan Bagi Seluruh Guru di Indonesia] Saya sedang duduk di bangku dan menatapi mereka yang ribut sendiri, b erbicara kesana-kemari dan berlarian tanpa henti. Saya sibuk memandangi mereka, t api mereka tidak. Saya tidak hanya sedang duduk di bangku. Saya pun sedang bertanya. Saya tidak menemukan siapapun di kelas ini kecuali Tuhan. Tuhan yang bisa diajak bertanya. Tuhan, saya harus bagaimana? Saya tidak mungkin memukul meja apalagi melempar muka. Saya memarahi air mata agar terus membendung sungainya. Sekali lagi, saya bertanya pada Tuhan. Tuhan, saya harus bagaimana? Tuhan menjawab : Sabar… Baik, saya akan mencoba untuk sabar. Lalu, dari balik keributan itu, Tuhan berbicara lagi begitu lembut. Tuhan kembali bertanya : Menurutmu, siapakah mereka? Mereka adalah anak-anak saya. Buah hati saya. #HARIGURU

Menuju "The Gifts Are Yours" !!!

Gambar
Guys, pasti kalian pernah menerima kejutan kan? Gimana sih perasaan kalian kalau kalian mendapat kejutan  dari keluarga maupun teman-teman dekat? Pasti senang kan? Pasti dong! Nah, menutup tahun 2017 ini, saya ingin memberikan kejutan-kejutan untuk kalian semua. Kejutan itu berupa momen "The Gifts Are Yours!" . Definisi dari project ini akan di posting mendekati tanggal 27 Desember 2017 ya... sabar dulu ya, guys. hehehe. Yang pasti, project ini akan menjadi titik pamungkas di akhir tahun, sekaligus menjadi pintu gerbang ke tahun 2018 nanti. Sebagai titik pamungkas , nggak afdol sekali kalau tidak ada kejutan yang "lebih" dari biasanya. Saya yang punya project ini... jujur aja, enggak sabar untuk berbagi dengan kalian semua di hari-H.  Semoga kalian senantiasa menunggu project-project pamungkas yang akan bermunculan dalam momen "The Gifts Are Yours!" Terima Kasih.

apa itu bahagia?

Gambar
Setiap orang punya definisi tersendiri mengenai bahagia itu sendiri. Setiap definisi memiliki keunikannya masing-masing. Saya pun memiliki definisi tersendiri mengenai bahagia. Buat saya, bahagia adalah sebuah perasaan yang sederhana dan dapat ditemui kapanpun bahkan dimanapun. Memberikan waktu kepada seorang teman untuk bercerita mengenai pergulatannya, menikmati es krim bersama teman-teman, menemani teman-teman yang sakit, makan bersama dengan keluarga, menerima sapaan dari orang lain adalah sebagian dari definisi bahagia yang selalu saya angkat dalam kehidupan saya. Dari setiap pengalaman yang boleh saya lewati inilah, saya tahu arti bahagia. Buat saya, bahagia itu sederhana dan saya tidak perlu jauh-jauh berlari untuk menemukannya. Memaknai setiap pengalaman dengan pikiran yang positif sungguh membantu saya menemukan kebahagiaan itu sendiri. Bahagia yang sederhana inilah yang selalu membuat saya tidak muluk-muluk untuk memaknai bahagia itu sendiri. Buat saya, semua hal

Kala Bintang Berbincang [Sebuah Awal]

Gambar
Lontaran tanpa gumaman Sebatas terang temaram dihadirkan Menerobos ruang sempit dalam kalbu Menebar cahaya suci nan abadi Perbincangan telepati dilalui Bergeming dalam rusuk tulangku Bergulat dalam perjalanan hidupku Mengitari jaringan otakku Berangan pasti tentang sejuta impian Cita-cita berada di pelupuk mata Air muka nan bahagia menyambutnya Karena bintang telah berucap.. Ketika bintang berbincang ria.. Bergelut dalam indahnya jagat raya Meraih asa sepanjang usia 1 September 2012

kali ini saya ingin bercerita tentang air mata

Gambar
Setelah sekian lama berpuasa dari cat air, akhirnya saya punya bensin lagi untuk melanjutkan perjalanan Raga Sukma Tresna. Tiga bulan tidak menyentuh cat air membawa rasa kangen tersendiri. Rasa rindu itu membawa sebuah ide baru, yang saya taruh dalam project terbaru dari Raga Sukma Tresna, yaitu LACRIMA . Lacrima , berasal dari bahasa latin... yang berarti air mata. Lho, kok tema lukisannya lacrima ? Lagi sedih atau gimana? Nggak kok guys . Di project ini, saya ingin mengangkat sebuah pengalaman yang sungguh meneguhkan saya sekaligus membekali saya untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Saya belajar banyak hal tentang cerita dan air mata melalui orang-orang di sekitar saya . Tentang kelengkapan ceritanya sendiri, mohon maaf, saya nggak bisa cerita lebih banyak, karena saya mencoba untuk menjaga privasi dari orang-orang yang bercerita pada saya tentang masalah yang mereka hadapi. Mohon pengertiannya. Lukisan terbaru ini membuat saya belajar bahwa menyediakan

Tamparlah Aku!

Gambar
Terpilih untuk ya, dan menyetujui telunjuk yang arahnya adalah pantai dimana karangnya adalah ya. Bersalaman dengan puja, bukalah mata dan rabalah cerita. Di manakah tongkat? Di dalam kalbu... jangan sampai keliru! Duduk di semesta dan menyimpan percaya. Titik ini bukan titik beda. Musa, tamparlah para panglima! Jangan sampai matamu terlena. Dinar dan syikal bukan dagingmu. Gomer takkan mengganti nyawa. Mencacah telinga... berbagi. Diiringi air mata tanyamu padanya. Tentang luka dan erang dari balik tenang. Pintu kamar mandi batasi tegar. Aku hanya bisa mendengar, ibu... Menyimak dengan prol tape, Menyimak sungai yang kau tahan alirannya, namuk teriak keluar Tuturmu, batumu... Kau dudukkan aku disitu... "Frater, ayahku sudah meninggal..." yang berkata padaku anak kelas satu, bangku sekolah dasar. Dia berkomentar pada latihan menulis yang aku berikan. Berbisiklah dia. Dia lugu. Selugu yang tak pernah diringgal,

Ibu Bumi [sebuah cerita pendek]

Gambar
                                            Tidak ada warna yang membumbung dalam ruang ini. Putih latarnya mengalahkan bias warna lain yang berlomba. Tiada sentuhan apapun. Benda-benda berkayu tidak ada. Benda-benda berbahan plastik tidak ada. Benda berlapis kaca pun tidak. Kosong dan putih. Putih adalah warna yang kudapati bersamanya, wanita yang kini berdiam di hadapanku dengan senyum yang bermekaran. Tubuh wanita itu diselimuti pakaian putih. Wajahnya tidak pucat karena gembiranya simpul senyum yang disuguhkannya. Wanita itu tidak lagi mengenal pagi atau petang. Dalam ruang ini, aku pun tak mengenal keduanya. Pagi dan petang adalah perhiasan bagi mereka yang detaknya bernyawa. Perhiasan itu tak didapatkan disini. Tempat ini memiliki satu perhiasan yang takkan berganti hanya karena waktu. Perhiasan itu bernama keabadian. Disinilah aku, bersamanya, di ruangan ini, berbincang bahkan bersenda gurau tentang ruang di luar sana yang dihuni oleh para pemilik detak. “Peristiwa i