kali ini saya ingin bercerita tentang air mata
Setelah sekian lama
berpuasa dari cat air, akhirnya saya punya bensin lagi untuk melanjutkan
perjalanan Raga Sukma Tresna. Tiga bulan tidak menyentuh cat air membawa rasa
kangen tersendiri. Rasa rindu itu membawa sebuah ide baru, yang saya taruh
dalam project terbaru dari Raga Sukma Tresna, yaitu LACRIMA.
Lacrima, berasal dari bahasa latin... yang berarti air mata.
Lho, kok tema
lukisannya lacrima? Lagi sedih atau gimana?
Nggak kok guys.
Di project ini, saya ingin mengangkat sebuah pengalaman yang sungguh meneguhkan
saya sekaligus membekali saya untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Saya
belajar banyak hal tentang cerita dan air mata melalui orang-orang di sekitar
saya.
Tentang kelengkapan ceritanya sendiri, mohon maaf, saya nggak bisa cerita lebih
banyak, karena saya mencoba untuk menjaga privasi dari orang-orang yang
bercerita pada saya tentang masalah yang mereka hadapi. Mohon pengertiannya.
Lukisan terbaru ini
membuat saya belajar bahwa menyediakan waktu untuk mendengarkan teman yang
ingin berbagi pengalamannya adalah hal yang sungguh berharga sekaligus
menantang. Berharga karena saya merasa dipercaya untuk mendengarkan ceritanya
dan menantang karena saya harus menentukan sikap-sikap tertentu ketika
mendengarkan cerita tersebut. Ya, keduanya berjalan secara bersama-sama. Buat
saya, pengalaman mendengarkan orang lain adalah pelajaran yang meneguhkan dan
membuat saya belajar untuk menjadi rendah hati. Di saat-saat mendengarkan
inilah, saya selalu memposisikan diri sebagai pihak yang netral. Saya sadar
diri bahwa saya bukan hakim dan ogah menghakimi. Ya, saya adalah pendengar,
kalaupun teman meminta saran, oke saya kasih. Tugas saya, pertama-tama adalah
pendengar yang menyediakan telinganya dan mencoba untuk memahami. Buat saya, cerita air mata mereka dan apa yang saya lakukan sebagai pendengar adalah bagian yang coba untuk dilepaskan dengan cara berbagi. Selain itu, cerita dan air mata inilah yang membidangi setiap rasa sabar dan tegar.
Lukisan ini di satu
sisi membuat saya cukup syahdu. Di sisi lainnya, saya melihat bahwa setiap orang
punya permasalahan yang beragam dan unik. Saya punya masalah, teman saya punya,
and you guys… pasti punya masalah juga to? Masalah kita itu unik lho guys,
enggak akan ada yang selalu sama. Beragamnya masalah membuat saya makin
memahami bahwa dinamika hidup manusia itu enggak akan lempeng aja kayak jalan
tol. Dari balik permasalahan itu, seseorang bisa memaknai keunikan dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin saja karena perbedaan idealisme, timbul masalah. Mungkin karena perbedaan visi, timbul masalah juga. Ya, dimaklumi dan dimaknai adalah jalan paling efektif... berharap juga sih, dari perbedaan dan permasalahan yang muncul, setiap orang jadi lebih ngertiin dan memahami orang lain. Kalo enggak memahami, ujung-ujungnya enggak bakalan ada kata damai kan bro...
Sekian dulu sesi bagi-bagi bedak foundation dari lukisan terbaru saya. Nantinya, saya akan membagikan lukisan Lacrima dalam momen The Gifts are Yours!
Terima kasih ya guys. Salam rindu dari sini. Hehe.
#RST48
Komentar
Posting Komentar