Intim


Ternyata, masih sedikit.

Di bola matamu, aku masih sedikit.

Selama ini, aku masih sedikit.

Ternyata, aku masih sedikit.

Padahal perjuangan ini pantang tak mengenal sakit.

. . .

Berkatamu sangat mudah.

Aku diam aku tak menyanggah.

Kata-katamu ingin ku bantah,

Namun aku lebih melihat diriku yang tak boleh patah,

Ku katakan padamu di dalam lembah, TERSERAH.

. . .

Pertanyaan-pertanyaan mulai dikirim.

Lagi dan lagi, aku menjadikan diriku intim,

Menelanjangi diri di setiap pergantian musim,

Tempat di mana aku diam, termangu dan memutuskan bermukim.

. . .

Di bola matamu, aku masih sedikit.

Padahal keberanianku melangkah tidaklah sedikit.


Kentungan, 23 Juni 2019



Photo by Mihai Surdu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Akankah Toleransi Hanya Hidup Sebagai “Mimpi” Tanpa Realisasi? (PRAY FOR SURABAYA)