Istirahat.



Pikiranku terlalu besar.

Bahkan aku menjadikannya akar.

Berulang kali menjadikannya mekar.

Membuatku, terkadang, sulit bersandar.

. . .

Tidak ada yang lebih hebat selain diam,

Di tengah temaram,

Di tengah kemungkinan untuk selalu memendam,

dalam diam.

. . .

Waktu ini terbilang tepat.

Ku biarkan kakiku melangkah sejauh sempat.

Waktu ini memberiku isyarat,

Waktu ini adalah waktu yang tepat,

Untuk istirahat.



Photo by Form on Unsplash

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)