doa pagi


teruntuk waktu yang terlalu cepat menjadi pagi.

terima kasih atas ringannya tubuh ini setiap hari.

tak perlu ada lagi ketegaran yang menjadi jadi.

tak ada jadwal untuk lebih kuat dan membuang air mata sendiri.

teruntuk waktu yang terlalu cepat menjadi siang

terima kasih untuk segala luka yang sebentar tak terngiang,

yang sebentar hilang, entah kapan lagi akan menerkam datang.

yang sebentar menjadikanku remang.

teruntuk waktu yang terlalu cepat menjadi malam.

semoga terang datang dan menghalau kelam.

tak ada yang suram pada temaram.

hari ini keamanan harus padam, diganti aku yang belajar tenggelam.

akankah kehidupan ini berujung kembali tersulam?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)