Pulang



Tempatmu masih lapang.

Surga penantianmu bukan lagi bayang.

Awan paling nyaman adalah ruang,

Di mana pelukan hangatmu pantas dikenang.

Pundak yang kian dinantikan,

Pelepasan seluruh lelah di angan,

Penjaga dalam tiap denyut harapan.

Petuah yang lahir dari belaian,

Hembus napasmu dalam setiap untaian,

Doa yang kau ucap setiap kali bayang ini didapatkan,

Pulang dalam kerahiman,

Pulang dengan sejuta luapan.

Bahagia menjadi bekal dalam perjalanan.

Tiada lagi topeng yang merenggut kesempatan,

Lelah ini pergi dan tempat bermain ini dikembalikan,

Kebebasan menjadi permadani atas segala ingatan,

Pulang menjadi penantian yang melapangkan.

Jangan meloloskan kesibukan,

Hati yang remuk segera dipulihkan,

Pencarian menemukan sebuah temuan,

Tiap keluhan menemukan jalan penyembuhan,

Atas nama hati yang selalu berpulang,

Akan selalu ada hati yang merindukan kunang-kunang.


Yogyakarta, 2 Oktober 2019



Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)