Dari Seseorang Yang Belajar Melindungimu
Atau bahkan terlalu sukar untuk merasakannya.
Jangan pernah belajar untuk menerima,
Karena hal ini begitu sukar untukmu, untuk sekedar
menerima.
.
Jangan pernah belajar untuk memahami.
Karena aku akan setia berdiri dan memahami.
Jangan pernah belajar untuk mengerti.
.
Jangan pernah belajar untuk melindungi.
Karena aku terlalu menyadari bahwa separuh jiwa ini
sudah belajar melindungi.
.
Tak ku peduli seluruh peluh,
Bahkan tak ku sempatkan sebuah keluh.
.
Terimamu atau tolakmu.
Apapun itu, sekedarmu atau apa maumu.
Aku mau.
.
Aku tidak mau bicara tentang egoisku.
Aku terlalu berbaik hati atas egoisku.
Atau mati bersama mengalahnya egoisku.
.
Tidak banyak yang aku mau.
Betapapun sisa pengorbananku.
Semoga, di titik ini, Tuhan mau tahu.
.
Maafkan proses belajarku.
Maafkan kesabaranku.
.
Maafkan proses menungguku.
Maafkan proses menunggumu.
Maafkan proses menantikan teduhmu.
.
Izinkan aku tetap berdiang.
Aku mengizinkanmu lebih tenang.
Izinkan aku yang setia dalam remang.
.
Sesukamu.
Atau membiarkanku,
Aku siap untuk lebih dulu tahu.
.
Maafkan segala perlindunganku.
Maafkan senyumku.
Aku memohon maafmu.
Aku ingin lebih dulu tahu.
Ibadah mimpi, terima kasih untuk komentarnya. Maaf tadi kepencet, tiba-tiba hilang. Tapi terima kasih banyak atas bantuannya :)
BalasHapusApa ini soal mencintai seseorang yang nggak mencintai balik? Kok terasa sedih bacanya
BalasHapuswadidaw! sebenarnya ini universal banget sih, tentang cinta tak berbalas bisa, tentang seorang teman yang mencoba untuk melindungi temannya bisa, hahaha, banyak juga ya. Saya juga sedih kok bikinnya, soalnya ini baru pertama kali saya buat dan saya rasa puisi ini cukup mengandung emosi yang banget.
HapusTHANK YOUUUU