"Isyarat Ketakutanku"
Aku takut
kehilanganmu.
Aku hanya
ingin kamu tahu.
Aku takut
hanya mampu memaki-maki waktu,
Karena
hilang sudah kesempatanku untuk mengulurkan tanganku padamu.
Sesungguhnya
diam-diam saja aku.
Tersenyumlah
ketakutanku di hadapanmu.
Aku
berharap terlihat baik-baik saja di hadapanmu.
Sesungguhnya
berteriaklah isyarat ketakutanku,
Suatu kali
dalam pandanganku, dalam hasrat-hasrat yang diam padaku.
Ingin ku
cukupkan. Ingin ku sudahi isyarat itu. Tapi aku tidak mampu.
Tanda alam
di sekitarku. Terbukanya matamu. Gerikmu di dalam bola mataku.
Tiada
pernah lupa di setiap harinya aku bertanya pada ketegangan waktu,
Akankah
sampai di detik ini engkau di situ?
Kamu tidak
perlu tahu bagaimana isyarat ini bekerja padaku.
Aku
berharap isyarat ini begitu buta di matamu.
Aku
berharap pertanda ini mati daripadaku,
Kamu tidak
akan pernah tahu.
Sebagaimana
isyarat ini begitu menguasaiku.
Cukupkan
bahagiamu.
Izinkan aku
tetap berada di situ, di titik terendahmu.
. . .
INFINITY MEMPERSEMBAHKAN
Picture by Eric Nopanen - Unsplash
nice
BalasHapusTerima kasih, mbak...
Hapus