Melihatmu Bahagia



Kamu menetapkanku untuk bersembunyi.

Terjebak aku dalam sembunyi.

Sorot mataku tersimpan di antara bunyi.

Biarkan kejujuranku terkunci dalam sunyi.

. . .

Jauh sudah jarakku kini,

Kesekian kalinya ku halangi hati untuk berbohong lagi.

Lebih baik bagiku untuk tetap duduk di sini.

Menatapi bahagia dari balik punggungmu kini.

. . .

Dengan anganku yang penuh, aku mengiringi,

Jatuhnya keputusan Tuhan atas manusia sepertimu kini,

Jatuhnya takdir Tuhan atas manusia sepertiku yang hanya bisa sembunyi,

Karena aku tidak mungkin mengingkari.

. . .

Sepucuk surat di sebuah peti,

Takkan mampu menjangkaumu lagi,

Berulang kali berandai-andai,

Sembunyiku akhirnya berakhir dan mati.


#JATUHHATI


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)