sekalipun harus siap menahan
tak apa bila kamu ingin
mengulangi,
tak apa bila kamu
terus-terusan mengulangi,
tak apa bila kamu tak
berhenti mengulangi,
sebuah rasa yang
membuatku tidur tanpa bermimpi.
. . .
katamu di sebuah ruang
beratap rembulan,
takkan terlupa dan
tercatat sebagai duri dalam renungan,
terlalu mudah untukmu
mengumbar kekuatan,
sebelum di lembar
lanjutan kau lihat sebuah kelemahan.
. . .
pendengarmu ini diam di
tempat,
menimpalimu pun aku tak
sempat,
aku lebih ingin berdiam
di tempat,
sampai aku lelah untuk
menahan rasa rapat-rapat.
sampai mata ini
direlakan untuk tak terkatup erat.
. . .
sampai di lembaran
pagi,
ditanggalkannya kata
percuma dengan secangkir kopi,
di mana aku belajar
mengetahui hati,
sambil mencarimu yang juga
sedang mencari diri,
sambil mempelajari
nurani yang tak berhenti memahami,
ku ucapkan pada hati,
“sekali lagi, sekali lagi dan sekali lagi”
.
(14 Februari 2020)
Thank you Jorge Dominguez !
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus