Sendirian


Kadangkala saya butuh sendiri. Sendiri menikmati alam dan mempersatukannya dengan apa yang sedang saya pikirkan. Sendiri bukan .berarti sepi. Sendiri membantu saya bertemu dengan diri sendiri. Sendiri membantu saya berimajinasi tentang ketidaksendirian. Sendiri membawa saya dalam suatu proses meditasi. Kesendirian membantu saya mengolah sesuatu dengan lebih alami karena pada akhirnya saya dipertemukan dengan kepenuhan diri saya. Diri Alfa yang utuh. Membawa diri pada ritme sendiri adalah treatment yang baik untuk menemukan inspirasi. Inspirasi-inspirasi yang tak kalah gila pun tidak segan-segan untuk tiba, dimanapun itu. Tidak salah bila di sela waktu liburan yang cukup banyak, saya selalu menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke tempat terbuka, tempat-tempat yang tidak sepi namun mengundang banyak inspirasi. Salah satu tempat yang selalu saya kunjungi adalah kawasan Malioboro. Tempat ini ramai tapi ada sesuatu yang membuat saya tidak terganggu dengan keramaian jalanan legendaris itu. Terlepas dari suasananya yang ramai, saya malah merasa bahwa keramaian tersebut melengkapi sendirinya Alfa di tempat tersebut. Banyak hal yang bisa dijadikan sudut pandang dalam karya yang akan saya buat. Banyak sisi seni yang bermunculan di Malioboro, mulai dari seni musik, seni lukis, seni tatto, dan sebagainya. Buat saya, Malioboro adalah tempat yang komplit, ya. Kesenian ada, tempat duduk yang nyaman ada, tempat nongkrong ada, komplit pokoknya. Malioboro menjadikan saya tidak buntu soal inspirasi. Inspirasi ada pertama-tama karena kita berusaha untuk mencari, bukan hanya datang begitu cepat dan memberi kenyamanan pada imajinasi kita. Dan di Malioborolah, saya mendapat butir-butir inspirasi yang sungguh berguna dan membantu saya melahirkan yang dalam akan makna.

#MenujuSatuJuli2K17



Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)