Dear : Biarkan Saja Bersembunyi


Prentresultaat vir sweet angel HD

Purnama, keindahan tersembunyi di antara kelam awan. 
Purnamaku adalah kata-kata dalam jiwa, yang terkadang bersembunyi terlalu lama.
Purnama adalah biasku yang terkadang ingin membelakangi. 

Purnamaku adalah bisu yang terjadi kala kedua mata kita bertemu dan aku terdiam penuh ragu. Yang selalu kutanyakan dalam diri... ada apa denganku?

Purnama adalah pikirku pada langit-langit. 

Di situ ada wajahmu, tapi tinggi badanku takkan mampu menyentuhnya. 

Mungkin aku hanyalah seorang purnama yang bermimpi. Terlalu berlari jauh dengan imajinasi. Terlalu sibuk membayangkan indahmu di antara sejuta kemungkinan yang direncanakan Tuhan atas diriku, dan kamu. Kita tidak pernah tahu.

Terserah Tuhan.

Purnama adalah rindu yang tertambat dalam siklusku. Rindu yang mengeja kata suka dan sungguh aku ingin bercerita. Rindu yang tiba perdana, yang membuatku sadar bahwa aku masih saja menganggap cinta adalah tawa yang akan tiba sebentar saja. Setelah itu, mati.
Mungkinkah akan selalu begitu, Tuhan?

Purnama adalah aku, yang masih saja pandai menyembunyikanmu dalam ketakutanku. Menyembunyikanmu dalam rusuk yang tertata dan diam tanpa meronta-ronta. Aku terlalu pandai menyaksikanmu dalam benak, sejauh itu adalah kemungkinan yang dekat pada tubuhku. Menerka inginmu adalah kesulitan yang tak perlu kau tahu.
Cukup aku yang tahu. Jangan kamu.

Aku berdiri di sini saja. Membayangkanmu di antara bintang-bintang.
Tenang, aku tak akan pernah jenuh. Titik.

Aku cinta. Tanpa koma.


Pict : http://avante.biz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)