Ekspresi Diri Harga Mati!



Aku pernah merasa takut ketika harus berbicara di depan banyak orang.

Saat itu, aku merasa rendah diri, minder dan tidak percaya diri.

Aku pernah merasa takut ketika mengutarakan pendapat.

Saat itu, aku merasa menjadi orang paling bodoh.

Aku pernah merasakan sedihnya menyerah dan ingin lari dari tantangan.

Saat itu, aku merasa menjadi pribadi yang lemah, yang mudah dijatuhkan oleh cibiran orang.

Aku pernah merasa diri "nggak bisa apa-apa"

Saat itu, aku merasa tidak memiliki potensi apapun dalam diriku.

Aku pernah merasa diriku yang introvert mengekangku untuk diam saja tanpa ekspresi.

Aku pernah menilai diriku buruk dan tidak bisa bergaul.

Saat aku menilai diriku buruk, pikiran tentang diriku sendiri ikut-ikutan buruk.

Ujung-ujungnya mengurung diri dan depresi.

Sungguh, perasaan-perasaan itu "nggak enak"

. . . . . 

Belajar.

Aku mau belajar.

Belajar itu butuh proses lama, tidak sebentar.

Aku yang dulu, perlahan menjadi aku yang sekarang.

Aku yang "mungkin" punya penampilan yang baru.

Entah di luar sana orang-orang bicara apa tentang aku.

Proses belajar membuatku sadar, tidak ada kata terlambat untuk berbenah.

Selalu ada jalan untuk terlahir kembali.

Tahu potensi.

Mengenali potensi.

Berkenalan dengan mimpi.

Menikmati bagaimana menjalani mimpi yang semula di angan, menjadi terwujud nyata di muka bumi.

. . . . .

Belajar bicara di depan orang,

Pelan-pelan membuatku berani untuk berbicara.

Belajar bergaul dan mengenal karakter teman-teman,

Membuatku lebih pandai menempatkan diri di hadapan teman-teman.

Aku harus tahu diri dan disposisi.

Mengenal sisi introvert yang ternyata begitu indah.

Introvert tidak membuatku diam.

Introvert membuatku lebih banyak berkarya dengan apa yang menempel pada diriku,

dan apa yang berada di sekitarku.

Introvert adalah jalanku menemukan mereka, teman-teman yang menginspirasiku untuk bangkit berkali-kali.

Buah dari semua hal yang aku pelajari adalah kemauanku untuk makin berekspresi.

Tentunya, berekspresi secara positif.

Bagiku, tidak ada kata terlambat untuk mengekspresikan diri,

Mau kamu introvert atau ekstrovert, itu nggak masalah,

Yang penting adalah kemauan.

Mau, mau dan mau.

. . . . .

Selamat "mencintai " diri dan segala potensi.

EKSPRESI DIRI HARGA MATI

PERJUANGKAN EKSPRESI SAMPAI MATI!

. . . . .

Salam penuh cinta dari Infinity yang akan selalu ada untukmu.

. . . . .

Dukung Infinity menuju tangga ke-200 ya!

Terima kasih.

Komentar

  1. 👏👏👂
    Puisinya bagus
    Seperti baca tentang diri aku sendiri
    Menginspirasi, jadi semangat untuk berkarya, terima kasih 🙇‍♀️

    BalasHapus
  2. Semoga senantiasa menyemangati, ya :)
    Terima kasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)