Demi Sebuah Kebebasan (sebuah refleksi)
Mendengarkan
adalah sebuah usaha membebaskan. Keyakinan ini membuatku tergerak untuk
memberikan telingaku bagi orang lain. Dengan memberikan bagian tubuhku ini, aku
membebaskan seseorang untuk mengungkapkan apa yang ingin mereka ungkapkan.
Sebuah kejujuran yang terkadang tersimpan begitu rapat. Dengan memberikan
bagian tubuhku ini, aku belajar untuk membebaskan seseorang dari sarang yang
membelenggu.
Mendengarkan
membuatku lebih peka melihat, mendengar dan merasakan. Mendengarkan membuatku
memahami bahwa setiap orang butuh didengarkan, butuh dimengerti. Setiap kali
diizinkan untuk mendengar, aku membayangkan betapa bahagianya mereka bila
diterima, dipahami dan dihargai. Dengan mendengarkan, aku juga merasa
bersyukur, karena aku dipercaya untuk bisa memahami dan menghargai segala
disposisi mereka.
Mendengarkan
membantuku pula memposisikan diri. Mendengarkan membantuku berada di posisi
yang sama dengan mereka. Berada di posisi mereka membantuku merasakan apa yang
dialami oleh mereka. Bahasa yang paling familiar untuk hal ini adalah
berempati. Mendengarkan membuatku lebih peka untuk menempatkan diri sebagai
seorang pendengar yang setia, duduk di tempat yang sama dan selalu menciptakan
rongga keterbukaan.
Aku merasa bersyukur akan anugerah ini. Akan anugerah yang selalu membuatku belajar menjadi pribadi yang rendah hati dalam mendengar. Tuhan mempercayakan telinga ini agar aku belajar mendengarkan mereka yang ingin mengungkap rasa yang ada. Selalu ada cara untuk mendengarkan. Selalu ada kesempatan untuk mendengarkan.
Selalu ada rasa percaya bahwa mendengarkan adalah sebuah awal dari sebuah
kebebasan.
#Infinity
tapi banyak orang ayng malas mendengar pingin didengar
BalasHapuschallenge buat kita nih mbak, menjadi pionir kesetiaan dalam mendengar :)
Hapus