Tuhan Mendengarkan Gelap



Tuhan mau, Tuhan tidak izinkan rasa malu.

Keterbukaanmu, gelapmu, terangmu,

Menjadi begitu biru di sela geliat maumu.

Tuhan mampu karena Tuhan mau,

Mendengar tangis kepergianmu,

Tangis putus asamu.


Tuhan mau, Tuhan menginginkanmu,

Kembali pada kerinduanmu,

Yang tumbuh dalam tangis kepergianmu,

Yang sunyi dalam sedih legamu.

Ratap keadaanmu.


Tuhan mau menjadikanmu biru,

Tak lagi penuh dengan cemburu,

Atau ragu yang bisa menjadi penjaramu.


Tuhan mau menjadikanmu baru,

Menjadikanmu biji mata yang biru.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)