Biarkan mereka terdiam menatapi mimpi yang kita punya,



Kerdil adalah anggapan mula dari sebuah cerita,

Saat kita belum berani memberi nama pada sebuah asa.

Kegelapan berkata kita adalah jenaka di antara seluruh permata di dunia,

Saat kita belum berani berdiri dan menatapi mereka,

Saat kita belum berani bersuara dan menyuarakan apa yang kita punya.

. . .

Di dalam kegelapan, api itu masih tetap membakar.

Di dalam reruntuhan, akar masih tetap berkelakar.

. . .

Tidak ada yang pernah salah tentang usaha,

Biarkan mereka yang terdiam menatapi mimpi yang kita punya,

Jauh di sebuah kedalaman rasa,

Terbentang sebuah jembatan antara kesungguhan dan kepastian dari sebuah karsa,

Bahkan jangan pernah katakan percuma pada mula cerita.

. . .

Lautan membawa seluruh rasa sia-sia yang pernah ada,

Meletakkannya sebagai sebuah perjalanan yang takkan terlupa.

. . .

Waktu akan menjawab segala.

Suatu saat nanti, saat di mana engkau begitu menantikannya.

. . .

18 Mei 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)