Sapaan Hangat



Sapaan Hangat

Pagi begitu muda saat telinga tersapa.

Berbunga hasratmu di antara ribu prahara.

Hngat rimbun senyummu di antara kemungkinan nestapa.

Beriringlah oasis bagi denyut baru jiwa.

Terasa sempurna dan melegakan rasa.

Rangkulan nyata dari balik asa dan dilema.

Terasa sempurna dan melegakan dahaga.

Kesempatan nyata untuk membangun percaya.

Terasa sempurna dan bahagia begitu terasa,

Ketika kata bukan hanya sekedar gerak bibir biasa,

Namun suara yang bertumbuh dalam harapan yang tak biasa,

Yang merangkul segala kelebihan dan kekurangan yang ada.

Sapaan adalah tempat berlabuh pertama,

Bagi setiap awal mula dan bahkan akhir cerita.

Ruang di mana hati saling beradu dalam ikatan yang sama,

Yang terdiam sunyi dalam keabadian sempurna.

Mampukah engkau merasakannya?

Maukah engkau berdiam di dalamnya?

Sanggupkah engkau tenang di dalamnya?

. . .

Teman Bukan Hanya Tentang Kata

Yang dari arah kejauhan, merasakanmu.

Yang diam untukmu, yang tidak punya banyak kata untuk menghiburmu.

Yang bahkan tidak mau mengganggumu dan mencari celah untuk menatapimu,

Yang terus menerus bertanya : akankah engkau nyaman atas hadirku?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)