kamu yang memperkenalkan padaku



tentang air mata tersembunyi dari balik ketegaranmu.

tentang luka yang kau tempuh walau tak kau bicarakan padaku.

tentang kesendirian yang ada, yang merongrong ganas padamu.

. . .

tiada petuah yang liar tumpah,

sungguh ku sadari di antaramu adalah sampah.

kekuatanmu, kau bilang ikatan sumpah.

kau bilang seorang lelaki tak boleh lemah.

. . .

diam sejenak dalam liangmu,

di antara denyut keberadaanmu.

mendengarmu di antara bising yang semu,

kekuatanmu bukan hal yang palsu,

hanya saja, waktu yang masih memandangmu keliru.

. . .

tak perlu banyak kata untuk berdiam bersama,

walau tak banyak ucap serius di antara bola mata,

bersiaplah untuk selalu bercanda,

di tengah sebuah padang sabana.

. . .

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)