kamu yang memperkenalkan padaku
tentang luka yang kau tempuh walau tak kau bicarakan padaku.
tentang kesendirian yang ada, yang merongrong ganas padamu.
. . .
tiada petuah yang liar tumpah,
sungguh ku sadari di antaramu adalah sampah.
kekuatanmu, kau bilang ikatan sumpah.
kau bilang seorang lelaki tak boleh lemah.
. . .
diam sejenak dalam liangmu,
di antara denyut keberadaanmu.
mendengarmu di antara bising yang semu,
kekuatanmu bukan hal yang palsu,
hanya saja, waktu yang masih memandangmu keliru.
. . .
tak perlu banyak kata untuk berdiam bersama,
walau tak banyak ucap serius di antara bola mata,
bersiaplah untuk selalu bercanda,
di tengah sebuah padang sabana.
. . .
nice, salam puisi
BalasHapusTerima kasih, Mbak Tira :)
HapusAku gabisa bikin puisi sih, tapi menikmati puisi ini 😆
BalasHapusTerima kasih ya :)
Hapus