Saya ingin jujur sepenuhnya atas apa yang saya rasakan dan saya tuliskan.
Dengan penuh syukur, akhirnya,
tepat pada tanggal 2 Mei 2019 lalu, saya resmi merilis project terbaru
Infinity, antologi puisi digital ke-11 berjudul Humanity.
Berbeda dengan project
sebelumnya, dalam project ini, saya merasa harus lebih komunikatif dengan para
pembaca.
Sebagai upaya untuk lebih
komunikatif, saya memutuskan untuk lebih terbuka dan jujur atas apa yang saya
tuliskan dan rasakan.
Bahasa dan diksi yang saya
gunakan tidak seperti biasa.
Saya ingin kalian tahu apa
yang sedang ingin saya tuliskan dan apa yang saya rasakan selama menuliskan
setiap puisi di dalam project ini.
Tak salah bila saya
mengungkapkan seluruh pikiran dan kejujuran yang saya punya dengan bahasa yang
lugas dan to the point.
Saat saya sedang bergembira,
saya akan menuliskannya apa adanya.
Namun ketika puisi yang saya
tuliskan menggambarkan rasa putus asa,
Saya tidak akan
menutup-nutupinya.
Saya ingin jujur sepenuhnya
atas apa yang saya rasakan dan saya tuliskan.
Saya ingin lebih jujur atas
karya-karya yang saya buat di masa-masa ini.
Bertambah dewasa membuat saya
sadar bahwa saya ingin menjadi kanak-kanak yang jujur atas bibir dan hatinya,
bukan kekanak-kanakan dan berpikir dengan sumbu pendek.
. . .
Terima kasih.
aku suka membaca tulidan yg apa adanya. ga terlalu bertele2 menceritakan sesuatu. langsung ke titik tujuan :). tulisan yg seperti itu ga merasa buang-buang waktu membacanya. Tapi jujur aja,kalo membaca tulisan puisi, aku jarang sih. Sebenernya lbh krn, banyak ga menangkap apa yg mau diungkapkan si penulis. makanya kalo ada puisi yg diksi dan isinya lbh to the point, mungkin aku bakal suka membacanya
BalasHapusTerima kasih kak. Kebetulan, saya ingin membuat sesuatu yang berbeda dari biasanya. Makanya, saya ingin membuat sebuah formula to the point untuk Infinity :) Jangan lupa untuk mampir ke setiap karyanya yaaa :)
Hapus