.biru


Tak perlu mengkhianati diri.

Biarkan rongga itu mati tanpa memaki.

Tak perlu sekalipun melukai,

Atau menatapi langit yang selalu berbintang di malam hari.

. . .

Cukup bagimu kesempatan bernapas.

Cukup bagimu telinga yang tersenyum ikhlas,

Tanpa sedikitpun merampas,

Atau lebih kejamnya lagi, menggilas.

. . .

Tinggallah dalam biru.

Tertidurlah di sana hingga angan itu menempel di bahu,

Atau di keputusanmu,

Atau di kesadaranmu,

Akan ada seorang manusia yang selalu menunggu.

. . .

Nantikan kejutan selanjutnya dalam rangkaian "GAMBARDIRI"






Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)