Merengkuh Usia (a special gift)


Teruntuk bahagia.

Yang berlindung dalam keheningan,

Yang bertahta di tengah kerinduan,

Ditujukan padaku, yang berhasil tertidur dalam rengkuhan.

. . .

Sekali lagi, aku tidak perlu berlari.

Lilin ini tak perlu ditutupi.

Diselubungi.

. . .

Wahai hari,

Sanjunganmu datang pada menit ini.

Menatapi gemilang di penghujung hari,

Tidak hentinya kutuliskan segala mimpi.

Usiaku masih begitu dini.

Saat ini.

 . . .

Wahai takdir,

Yang menyulam duka, suka dan cerita.

Akulah sang pemeran utama.

Tanganku yang menuliskannya,

Tentang bagaimana aku bernapas.

Tentang bagaimana aku berjalan.

Tentang bagaimana aku bisa membicarakan diriku di depan cermin,

Berbicara dengan diriku sendiri,

Si pemilik cerita dan cinta yang tersusun begitu abadi

. . .

Selamat Ulang Tahun Jo-Hardyart!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)