Budak Memiliki Kebebasannya


Penjara mengeringkanku.

Membinasakan setitikku.

Sesekali ia menikam,

Seolah bagian daripadaku selalu memendam.

Dalam riuh gelisah ini, tembok meneriakiku agar lekas diam,

Ia memintaku agar tetap menjadi budak yang lebam,

Namun awan dari balik penjaraku takkan pernah legam.

. . .

Bebaskan aku

Yang menentukan adalah aku,

Kebebasan adalah kuburan bagiku,

Tepat di akhir kalimat ini, aku tertiup oleh angin masa lalu.

. . .

Bebaskan aku

Kunci dari sangkar itu adalah aku,

Yang sampai saat ini belum mati terpaku,

Yang sampai saat ini memilih untuk mati menikmati surgamu,

Sebelum hujatan itu menyirami sukmaku.

. . .


Sekali lagi, jangan pernah memungkiri kisah nyata.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)