Duduk Bersama


Jangan pernah bertanya, benteng itu di mana.
Bahkan runtuhnya adalah hadiah bagi mata.
Jangan lagi memimpikan jarak,
Putusnya kilometer adalah kenyataan yang mengerak.

Bersiaplah berjalan di atas jembatan,
Tuju yang satu membelah segala hambatan,
Bersiaplah menjadikan dirimu pasar,
Sedikit gempar, agar dirimu tak lagi gusar.

“Kemari, duduklah bersama”

Binasalah wahai sekat pekat,
Bangkitlah wahai sang surya dengan nyatanya sengat.
Arena di antara kita bukan tentang usia,
Ada di antara ruang ini persamaan suara,

Letakkan tubuhmu di tempat ini,
Sejenak saja sembari terus menanti,
Keindahan ini akan selalu punya arti.

“Kemari, rumahmu di sini”

Alfa Amorrista, 22-8-2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)