bangun dari kepompong


Tergeletak rimbunan bukti.

Hiduplah mereka di antara déjà vu.

Hiduplah mereka di antara patuh dan keputusan kembali terjatuh.

Tertidurlah mimpi tanpa ambisi,

Berakhirlah mimpi disapa halusinasi.

Terbius aku dalam kepompong ini,

Di mana riuh mengakui kelahiran serdadu ragu yang diikat tali.

Jinakkan aku sekali lagi.

Patahkan batangnya, tumbuhkan dahannya lagi.

Seseorang bernama yang dipanggil kembali sekian kali,

Di antara sandaran yang dianggap tumpangan,

Tumpukan keranjang belum lekang di lengan.

Hangus sudah perandaian.

Hanya pintar berangan. Tunjuk aku sebagai pemeran.

Gerhana di pagi buta.

Tapak kaki di ujung mata.

. . .

Nantikan karya-karya terbaik Infinity lainnya!

Dukung Karya Anak Bangsa!

#LoveInfinity


x

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)