"tiada lagi mimpi"




Ketika tangan ini takkan mampu meraihmu lagi,

Hati ini takkan pernah menjauh dan pergi.

Di setiap ingatan yang tak berhenti mengiringi,

Aku dan bayanganmu menangis bersama di tempat ini,

Tiada mimpi yang mampu kita rajut kembali,

Sekali lagi.

. . .

Belajar untuk berada di posisi orang lain dan merasakan apa yang sungguh dirasakannya adalah sebuah tantangan tersendiri. 
Aku berani bilang bahwa hal ini tidak semudah yang dibayangkan. 
Butuh usaha yang besar untuk mampu melampaui diri sendiri dan mendarat pada diri orang lain. 
Hari demi demi, aku selalu merenungkan hal ini. 
Kadang, aku juga sempat berpikir : apakah aku sudah benar-benar ada bersama dengan mereka yang membutuhkan bantuan dariku? Aku pun berusaha melakukannya! 
Dan segala pemikiran ini selalu aku simpan sendiri. 
Aku mencoba untuk merefleksikannya setiap hari. 
Aku sadar betul, aku tidak bisa memberikan apa yang tidak aku miliki. 
Aku berusaha memberikan apa yang sungguh aku miliki, sapaan, tepukan di bahu, obrolan, ungkapan semangat, dan lain sebagainya. 
Itulah yang aku miliki, 
yang sungguh hadir dengan penuh kesadaran, yang sungguh aku perjuangkan bahkan hingga hari ini.


#INFINITY268

Komentar

  1. Memang tak mudah menempatkan diri sebagai orang lain (untuk menggali empati) dan memberi bantuan yang dibutuhkan. Tetap semangat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar bersama ya mbak. Saya pun masih berjuang.

      Hapus
  2. i am touched...so deep....why this is so amazing...i adore you...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)