Sakit Padaku Saat Itu




Yang sakit saat hujan sore itu : Aku.

Yang ingin berlarian sore itu : Aku

Bukan salahmu, wahai dirimu yang merasa ditikam oleh waktu.

Adamu, patungmu, kakumu pada tubuhku.

Tidak ada tutup gelas bagi usaha membenam.

Silihmu tak lagi ku perlu, cukupkan gundahmu.. wahai dirimu pemilik hati biru.

Hujan dan mendung melumat paras, jatuh padamu sebuah kayu aras.

Bukan salahmu, wahai dirimu yang terbelah arah.

Akarmu, telapak kakimu, ketukanmu.

Mungkin bagimu, wahai baja, untuk memukuli dirimu sendiri.

Tapi cegah adalah cerita yang membuatku tengadah.

Gugurmu pada hujan sore ini, sudah, cukupkan. Sudah.

Bukan salahmu, wahai dirimu yang ditantang padang.

Sudah lama dirimu ditusuk pedang.

Sakit padaku saat ini turut memandang.

Bukan salahmu. Katamu, aku ini temanmu.

Tulusmu, relamu, dongengmu,

Sedang duduk manis di sampingku.

. . .



Sembari menunggu project terbaru,

Infinity ingin berbagi dengan kalian melalui puisi,

"Sakit Padaku Saat Itu".

Kira-kira, apa sih yang ingin disampaikan dalam puisi ini?

Kalian bisa menjawabnya di kolom komentar, ya.

Terima Kasih.

#SalamPenuhCinta





Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)