Yesus Berjumpa Dengan IbuNya
Yesus mempertemukan ibuNya dengan ucapan Simeon.
Pedang takkan lagi dipendam. Hunusnya membidangi
siku-siku laku.
Tentang ditentang, geram diantar dan digenggam, kilasan
tentang berkat dan kelahiran.
Iba menunjukkan diri, mimpi buruk meneriaki dirimu, wahai
ibu...
Bunda Maria berdiri di sudut itu.
Sudut yang membiarkan lautnya mengalir. Pedih.
Ditimangnya cambuk yang mengoyak rongganya.
Tolak menolak bersatu dan membuatnya berseru “Itu Anakku...”
Tombak menembak, ludah
terbuang sudah.
Lembut hati takkan
membenci, hanya itu yang dia ingini.
Batu merajam, perjalanan
tajam, perkara yang ia genggam.
Tunduk pada nadinya,
jadikan tubuhnya sebagai hamba dari surga.
Dialah Maria yang
menangisi panasnya matahari.
Ia meminta hujan agar
darah anaknya terbasuh,
Pada balok kayu itu ia
menaruh jantungnya, disitulah Maria menaruh batu keyakinannya.
Angan dalam lubuknya
adalah meneriaki kata jangan.
Sampailah Maria pada
pertemuannya dengan petuah Simeon.
Ia menimang pedang yang
telah dipinangnya.
Ia berjumpa dengan putra
semata wayangnya,
Berbalut air mata yang
bentuknya bukan lagi sekedar air mata.
15 Desember 2017
Komentar
Posting Komentar