Lepas



Kepada engkau yang terbebas dari sesuatu yang kuanggap penjara :

Terima kasih atas jamuan malam yang pernah hidup dan bernyawa.

Terima kasih atas detak yang pernah membuatku tersentak, hampir retak.

Terima kasih atas lepas bebas yang dihiasi menit di garis tepi.

Terima kasih atas canda berwarna, yang membuatku kembali bertanya pada Allah Bapa.

Terima kasih atas surga yang tumbuh di antara neraka.

Terima kasih atas rona di antara rerumputan dan panorama.

Terima kasih atas amarah dan rasa bersalah di atas tanah.

Terima kasih atas luka yang pernah menjadi berita. Air mata yang bahkan pernah mati karena terbagi.

Terima kasih atas fatamorgana yang hadir dalam khawatirku pada jejak laku kata.

Terima kasih atas pertemuan di akhir anak tangga, biar segalanya tertulis dalam kitab-kitab rasa.

Terima kasih atas titik binasa yang pernah kau bawa.

. . .

Untukmu.


pict : wallpaperlepi.com


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)