Puisi Galau


Remang meredakan perbedaan.

Tidak ada cahaya selain titik terang yang kau bawa.

Dekat menjadikanku tak berangan.

Seberkas rasa itu membinasakan setiap luka

Sedikit saja membuatku terkesima,

Tak perlu banyak berkata karena aku lebih dulu jatuh cinta.

Di bawah bayangan lalu yang terngiang, asmara merangkai jembatan antara jarak dan titik binasa.

Pernah padaku dan padamu tergenggam riuh pertanda yang mengikat kita.

Pernah ada.

Adanya dunia yang pernah kita punya,

Permainan kelabu di antara kepalsuan dan perjanjian.

Pernah ada dan akan tetap ada.

Galau adalah tulisan tangan kita.

Sekarang atau selamanya,

Silakan memilih, wahai cinta

. . .

perjalanan ini belum berakhir, teman.



pict : wallpapersite.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)