Cinta


Penuh kesadaranmu.
Setulus membelai.
Pada mula cerita, dia ada.
Pandangan yang pertama.

Jumpa mata di antara kita yang tertawa.
Hanya sekilas yang penuh makna.
Bayangmu, wahai engkau yang mencintai jiwa,
Yang meraga dalam sukma.

Terbata ketika berkata.
Itulah ungkapan jiwa.
Malam ini, kita berbicara dengan rembulan.
Mencari dirimu, sang pujaan.
Malam ini, kita bercanda dengan gugus bintang,
Yang berbicara dalam nada-nada.


Hitam putih pada tubuh kita.
Lembayung semu yang tertata.
Asmara pelan bersuara.
Karena semua rasa bisa kita terima.

Bertanyalah kita pada udara : mungkinkah kita?

Kan bersatu di akhir cerita.
Terkadang, kita takut pada senja.
Yang menjelma jadi kabut malam.

Kamar 25, 30 Januari 2018

(Alfa x Louis)

Pict : https://www.hdwallpapers.in , https://wallup.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)