Dia Berkata Ayahnya Sudah Meninggal
Aku
menulis kalimat ini di papan tulis.
Ayah sedang mencuci
mobil
Melihat
kalimat ini dibujurkan di papan hitam itu,
dia,
yang masih kanak-kanak, mendekatiku dan berucap,
“Ayahku sudah
meninggal…”
Aku
tahu diam itu bukan sekedar termenung mematung.
Papan
hitam diam memendam.
Aku
tidak menyesali kalimat itu pernah tertulis dan ada.
Aku
menatapinya yang masih saja tersenyum selepas mengucapkan hatinya.
Tiba
padanya suatu takdir yang tak selalu diinginkan mata.
Tiba
padanya suatu tanya yang mungkin tak terselami lebih dalam.
Atau
mimpinya, yang selalu menyatakan bahwa surga adalah taman bermain.
Aku
takkan pernah ada pada kecil raganya, atau dunianya.
Lugu
lakunya adalah kata terima dan tawa,
tanpa
banyak bertanya pada bumi ini tentang keadilan dunia, ada dan tiada.
Di
sini, di depan papan hitam ini aku rasai,
perasaan
yang tergerak ini berani kunamai.
1
Januari 2018
Komentar
Posting Komentar