Teman


Bahu cerita. Telinga pencerna.
Ruang laku, tutur tanpa tipu.
Dimana liarku tak jadi lautan pilu
Jadilah aku batu dan jadilah engkau kapas bagi kepalaku.

Pagar bagi bidang relungku.
Tanah bagi hujanku pagi ini dan sore nanti.
Atau bunga dalam duriku. Warna sebagai cerminku.
Melulu disitu, janganlah berlalu.

Api dalam pikirmu.
Lilin itu tubuhku.
Sungai pada matamu.
Gelas-gelas rapuh pada tanganku.
Dari balik pintu yang bertengger disitu,
Dari balik gambar diri dan mimik pada keluhmu
Tetaplah disitu.

Alfa Amorrista, 12-6-2017, Kentungan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

50 Penuang Cerita Dalam 1 Karya

Bersatu Dengan Salib (sebuah refleksi)

Melodi Setangkai Mawar (a short story)